Selasa, 22 Maret 2011

Spek Koil Motor Seperti Apa Yang Lebih Bagus?

Tangerang - Banyak pendapat soal koil. Katanya, kalo menghasilkan api gede, pembakaran akan bagus.  Sementara yang lain bilang, kalo apinya biru justru lebih baik.

Menurut Freddy A. Gautama, juragan Ultraspeed di Jl. Cipto Mangunkusumo No.42, Ciledug (Jl. H. Mencong), Tangerang bahwa kemampuan bakar percikan api di busi (hasil pelipatgandaan tegangan dari CDI oleh koil) yang baik bukan ditentukan  besar kecilnya atau warna percikan api. 

  
“Tapi oleh energi panas yang dihasilkan percikan apinya. Kian tinggi energi panasnya, maka akan makin baik kemampuan membakar kabut gas di ruang bakar,” katanya. Intinya, dalam usaha meningkatkan performa mesin lewat koil, usahakan pilih yang punya kemampuan menciptakan api dengan energi panas lebih tinggi.

“Koil macam ini, umumnya terdapat pada koil motor-motor special engine (SE). Seperti punya Yamaha YZ 125 atau YZ 250, Suzuki RM dan beberapa koil aftermarket dengan spek kompetisi,” ujar Andy Soetomo, ayah Freddy yang juga salah satu ‘pemasok’ koil high performance buat mobil dan motor merek Protec.

Koil yang locatan apinya punya energi panas tinggi bisa cepat membakar kertas seperti ini 
Wajar kalau koil-koil SE kerap diaplikasi para mekanik balap. “Koil ini (SE) apinya gak gede dan juga gak berwarna biru. Masih ada merahnya. Tapi energi panasnya tinggi,” tukas Freddy. Lantas bagaimana cara mengetahui energi panas yang dihasilkan oleh percikan api dari koil itu?

“Cara paling simpel yakni pakai kertas. Sisipkan di antara loncatan api di busi. Kalau koil  itu punya loncatan api dengan energi panas tinggi, maka kertas akan cepat terbakar. Sedang secara teknis, ya langsung saja diuji peningkatan performa yang dihasilkan koil itu lewat pengukuran dyno,” jawab Freedy.

Nah, kebetulan Ultraspeed punya alat peraga uji loncatan api yang dihasilkan koil. Yuk kita coba buktikan apa benar koil-koil SE punya energi panas lebih baik dari koil standar motor. Para meter pembuktiannya, kita lihat koil mana yang mampu membakar kertas lebih cepat. Dihitung pakai stopwatch.

Oh iya, koil SE yang jadi kontestan; punya YZ 125 dan YZ 250. Sedang koil standar bawaan motor antara lain koil Suzuki Smash, Yamaha Mio (kode: 5TL), Honda Tiger Revo dan punya Binter Mercy (belakangan banyak dipakai pembesut Kawasaki Ninja 250). Hasilnya silakan lihat boks Data Hasil Pengujian Energi Panas.

Sementara untuk pembuktian lewat pengukuran dyno, koil SE yang digunakan hanya YZ 250. Sedang koil standarnya pakai punya Smash. Motor yang dijadikan bahan praktiknya Suzuki Shogun 110 yang sudah di-bore-up jadi 125 cc pakai piston Thunder 125.
“Tapi saran saya, kalau pakai koil dengan percikan api yang energi panasnya tinggi, suplai gas dari karburator sebaiknya dibikin agak basah untuk mendapatkan hasil  lebih maksimal. Karena logikanya dengan kemampuan bakar yang lebih tinggi, walau suplai gasnya ditambah dikit tetap percikan api di busi masih mampu membakar gas dengan baik,” saran Freddy.

Bisa dilakukan dengan menaikkan ukuran pilotnya saja satu step, atau sekrup udara agak ditutup sedikit. “Bila tanpa setting ulang karburator, hasilnya biasanya tidak begitu signifikan peningkatan tenaganya,” tambahnya. Oke, hasilnya silakan lihat Data Hasil Pengukuran Dyno.(motorplus.otomotifnet.com) 

 Data Hasil Pengujian Energi Panas  
 Koil  Lama membakar kertas
 Yamaha Mio  7,20 detik
 Suzuki Smash  7,78 detik
 Honda Tiger Revo  4,56 detik
 Binter Mercy  7,49 detik
 YZ 125  3,73 detik
 YZ 250  3,36 detik
 Data Pengukuran Dyno  
 Koil Max Power  Max torque
 STD Smash    8,402 dk / 7.822 rpm    8,339 Nm / 6.275 rpm
 YZ 250 8,439 dk / 7.906 rpm 8,305 Nm / 6.701 rpm

Waspada Efek Gonta-Ganti Penggunaan Oli Pada Motor Anda!


Jakarta - Bicara soal pelumas mesin motor, ternyata cukup banyak motormania yang masih bingung. Tak heran kalau redaksi kerap dibanjiri pertanyaan seputar oli. Seperti apa efeknya terhadap mesin bila suka gonta-ganti oli. Lalu bagaimana cara yang benar jika ingin mengganti oli dengan merek lain. Trus seperti apa dampaknya bila menggunakan oli mobil di motor dan sebagainya.

Nah, biar lebih detail, kami coba membuat beberapa draft pertanyaan seputar oli motor ini. Kemudian kami coba minta bantuan ahlinya untuk menjelaskannya buat Anda. Namun di edisi minggu ini, akan dibahas lebih dulu soal efek jangka pendek maupun jangka panjang terhadap mesin bila sering gonta-ganti oli merek lain.


Sebaiknya lakukan flushing dulu sebelum menuang oli baru dengan merek berbeda
Soal yang paling sering dilontarkan pembaca OTOMOTIF ini, M. Abidin, Manager Technical Department Service Division PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) mengatakan bahwa tidak akan terlalu berdampak negatif terhadap mesin. Dengan catatan selama grade dan kelasnya sama.

“Namun sebaiknya gunakan merek yang setara di pasaran. Dan perlu dipahami bahwa fungsi oli bukan hanya sebagai pelumas. Tapi juga sebagai perendah efek gesekan, untuk mendinginkan, sebagai penyekat/sealing, buffer (penahan impact yang besar) atau stress dissipation, mencegah karat serta membersihkan kotoran di dalam mesin,” tambahnya.

Sedang tanggapan dari Sarwono Edhi, Tecnical Service Training Manager PT Astra Honda Motor (AHM), bilang dalam pemilihan oli hendaknya memperhatikan spesifikasi untuk mesin motor dimaksud. “Mulai SAE, API Service serta JASO-nya,” ujar Edhi.

Akan tetapi, lanjut Edhi, tiap produsen terkadang punya tambahan aditif tertentu untuk menunjang performa dari oli tersebut. Sehingga ia menyarankan hendaknya konsumen tidak sering menggonta-ganti oli beda merek. Karena dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kinerja oli tersebut terhadap mesin.

Reiner Sitorus, Senior Manager Spare Parts & Service Dept. Marketing Division PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) pun senada Edhi. “Soalnya dikhawatirkan kalau formula aditifnya berlainan, ketika tercampur (oli lama dengan oli baru beda merek) akan membuat kinerja oli barunya jadi tak sempurna. Boleh-boleh saja sih ganti oli lain merek. Asalkan speknya sesuai dan sebelum menuang oli baru, yang lama sebaiknya di-flush lebih dulu,” saran Reiner.

Lantas apa efeknya bila menggunakan oli dengan grade yang tidak sesuai (lebih rendah atau lebih tinggi) dari anjuran pabrik? Kata Abidin, pabrikan pastinya punya tujuan tertentu dalam merekomendasi mesin hasil produksinya dengan oli yang direkomendasi.


Perhatikan spek oli yang hendak ditebus dengan teliti. Mulai dari API Service, SAE maupun JASO-nya
“Pengaruh paling terasa adalah ‘konsumsi oli’ dan dampak penggunaan oli terhadap konsumsi bahan bakar. Namun grade rendah belum tentu gak cocok. Tergantung peruntukan mesin itu sendiri. Sebalik grade lebih tinggi juga belum tentu cocok,” tambah Abidin. Hal tersebut, lanjutnya, belajar dari kasus keluhan konsumen yang pihaknya alami.

"Konsumen kami itu memiliki mobil Eropa pengguna oli bermerek terkenal. Sisa oli mobilnya itu digunakan untuk sepeda motor sportnya. Tapi akibatnya motor tidak bisa ‘lari’ lantaran kopling selip. Karena oli mahal untuk mobil biasanya terdapat Logo ‘DONUT’ yang bertuliskan ‘CONSERVING II’. Itu artinya kadar additive (teflon), persentasenya lebih banyak dari oli biasa. Dampaknya pada kopling sepeda motor bebek atau sport yang terendam, akan selip karena tidak dirancang menggunakan oli tersebut,” tutur Abidin.

Lain halnya yang dikatakan Edhi. “Oli dirancang untuk mesin tertentu yang disesuaikan dengan toleransi celah antar part, suhu yang bekerja dan beban kerja dari mesin tersebut. Apabila grade oli tersebut tidak sesuai dikhawatirkan bisa berpegaruh terhadap kinerja dari mesin tersebut,” tukasnya.

"Grade biasanya menentukan oli tersebut cocoknya untuk mesin seperti apa. Soalnya makin ke sini mesin dirancang makin presisi. Sehingga butuh oli dengan grade yang sesuai peruntukkannya. Sebab kalau pakai oli yang diperuntukkan buat mesin motor keluaran lama, bisa berdampak negatif pada mesin itu sendiri ," timpal Reiner.

Nah, untuk mengetahui soal grade oli ini, silakan kebet edisi mendatang ya!

Ganti Filter Oli FU 150 Biar Gak Overheat..!!



Minimal 7.500 km mesti diganti

Jakarta - Suzuki Satria F-150 keluaran 2010 milik Febrianto dari Gandaria, Jakarta Selatan, sering mengalami overheat. “Hampir setiap hari motor suka mati tiba-tiba," bilang pria yang berkerja sebagai kurir ini.

"Ternyata filter oli harus ganti. Karena sudah berumur  jadi kotor dan menyumbat aliran oli, mesin jadi panas dan gampang mati mendadak," jelas Agus Setiawan, kepala mekanik Suzuki Global Indotrada (SGB) di Jl. Kyai Maja, Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

“Padahal harga filter hanya Rp 7.500, tapi itu belum termasuk ongkos pasang, lho! 

Buka penutup saringan pakai kunci T 8 
Minimal penggantian setiap 7.500 km atau sama saja dengan tiga kali ganti oli mesin," ujar mekanik ramah ini .

Penggantian juga bisa dilakukan sendiri, seperti Agus yang mempraktikan di motor Febri. Sebelum filter oli diganti, siapkan dulu kunci T 8. Pertama, buka 3 baut penutup saringan pelumas pakai kunci T-8. Lalu lepas saringan lama.

“Bersihkan dulu tempat saringan oli pakai bensin. Biar kotoran hilang dan wadahnya jadi bersih. Jangan lupa pasang kembali penutup filter yang dibuka tadi,"  jelas pria bertubuh imut ini

Engine Stand Handmade Ala Ultraspeed



Tangerang - Engine stand (dudukan mesin saat turun mesin) udah enggak jaman lagi pakai kayu atau kotak plastik softdrink. Dengan sedikit kreatifitas, sebenarnya bisa dibuat engine stand yang lebih rapi dan kuat.

Seperti yang dilakukan oleh Freddy Gautama dan Ultraspeed Racing. Berbekal besi sisa pagar di rumahnya, pria berkulit putih ini membuat sendiri engine stand untuk motor sport.

"Sementara hanya untuk mesin motor sport," buka Freddy. Bentuknya sebenarnya sederhana, hanya menyerupai meja yang diatasnya diletakan dua engine mounting di depan dan belakang crankcase seperti pada rangka asli sepeda motor.

Nah, agar bisa dipakai oleh banyak jenis mesin, maka engine mounting ini dibuat fleksibel bisa diatur menyesuaikan mesin yang akan dipasang.

Cara membuatnya pun mudah. Freddy hanya menggunakan plat besi yang diberi engsel. Engsel ini bisa digeser dan dikencangkan bila posisinya sudah sesuai.

Sayangnya, Ultraspeed tidak berniat menjual atau menerima pesanan engine stand seperti yang dibuatnya. "Enggak ada bahan," kekeh Freddy yang bengkelnya selalu kebanjiran order bikin motor kencang ini

Kampas Kopling Tiger Menyumbat Jalur Oli?



Jika rontok menyebabkan piston macet
Seorang teman redaksi mengalami macet piston pada Honda Tiger Revo 2007 miliknya. Setelah dibongkar ditemukan banyak serbuk berasal dari hancurnya kampas kopling.

"Menurut mekanik yang ngebongkar, kampas kopling kemakan sampai meninggalkan geram-geram dan itulah yang membuat macet jalur oli," kata Wahyu sang pemilik Tiger itu.

Peristiwa ini terjadi pada akhir 2010 lalu. Menurut Wahyu, sepertinya kualitas kampas kopling Tiger generasi terakhir berbeda dengan yang awal. "Saya sudah lama pakai Tiger dan di rumah juga ada Tiger 2002, sampai sekarang kampas kopling
masih bagus tuh," lanjutnya.

Setelah dia lihat di toko spare-parts, sepertinya memang ada perbedaan antara kampas versi lama dan keluaran baru.

Bukan cuma Wahyu saja yang menemui masalah ini. "Saya juga sering menemui seperti itu di motor konsumen, oli tercampur material lain seperti geram-geraman itu," kata Zaki Amali dari bengkel Obelix di Jl. Raya Condet No. 5A, Jakarta Timur ini. Bengkel ini terkenal sebagai tempat servis dan modif komunitas Tiger.

"Sepertinya memang ada perbedaan bahan dengan yang lama, kita mengenalnya dengan kampas kopling Jepang asli, tapi itu sudah jarang ada sekarang," tambah
pria bertubuh besar ini.

Mari tanya langsung ke PT Astra Honda Motor (AHM) yang diwakili Herry Junaidi selaku GM Parts Division. Katanya umur kampas kopling tergantung pemakaian dan penyetelan.

"Kondisi jalan yang semakin macet sangat mempengaruhi penggunaan kopling.
Sehingga beban gesekan dan panas kampas kopling bertambah. Sangat mempengaruhi umur pemakaian kampas kopling," jawab Herry Junaidi melalui surat elektroniknya.

Saat ditanyakan masalah kampas Jepang dan lokal dijelaskan katanya lokalisasi produk sangat wajar bagi setiap produsen untuk menekan biaya delivery.

Untuk mengatasi masalah piston sampai macet tadi, disarankan untuk lebih mempercepat periodesasi  penggantian oli. Selain itu, tentunya juga cara berkendara dan setingan kopling yang memang perlu diperhatikan lagi.

 Untuk menghindarinya, harus lebih sering ganti oli (kiri). Buatan Thailand? Aneh ya. di sana kan ga ada Tiger? (Kanan).
JEPANG, THAILAND DAN LOKAL
Setelah disurvey di beberapa toko spare-parts, kampas kopling Honda Tiger yang diproduksi Honda ada tiga pilihan. Ketiganya dilengkapi tulisan Honda dan barcode. Ada yang diklaim buatan Jepang, Thailand dan tentunya juga lokal.

Tentu saja harga ketiganya juga beda. "Untuk yang Jepang harga per lembar sampai Rp 80 ribu, kalau 5 lembar ya tinggal dikalikan," kata Jeky, sapaan akrab Zaki. Ini yang termahal.

"Selain itu ada juga buatan Thailand, harga per lembar antara Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu," tambah Fery dari Cineng Motor di wilayah Bates, Ciledug, Tangerang yang memang terkenal sebagai pusat spare-parts lokal dan import.

Sedangkan yang buatan lokal AHM harga eceran tertingginya (HET) Rp 100 ribu, tapi banyak toko menjual Rp 82 ribu/set atau lima lembar.

Ayo pilih mana?

Deteksi Masalah Transmisi Yamaha Scorpio



Susah masuk gigi biasanya dari garpu shiftdrum (shif fork) as pengungkit drum pemindah gigi
Transmisi Yamaha Scorpio termasuk jarang bermasalah. Itu karena part berupa susunan gigi rasio di as girboks bermaterial kuat juga presisi. Sehingga tidak akan mengalami kerusakan fatal. Tapi, bisa saja ngalami masalah, seperti susah pindah gigi atau miss. Parahnya, gigi rasio bisa rompal atau bahkan patah.

“Benar kalau gigi rasio Scorpio jarang alami masalah. Kalaupun susah masuk gigi, biasanya garpu shiftdrum (shif fork) as pengungkit drum pemindah gigi yang enggak lurus, atau kampas kopling sudah mulai tipis,” papar Ewin Satria Putra, kepala instruktur sekolah mekanik HMTC cabang Medan, Sumatera Utara.

Diperkirakan Ewin, Scorpio yang merupakan motor kategori turing disarankan agar selalu menjaga kualitas oli, cara berkendara yang tepat saat akan pindah gigi, melihat beban yang dibawa juga dan jangan sering engine brake. Intinya, bila ingin transmisi Scorpio tetap baik harus lebih paham poin service yang harus dilakukan. Seperti ganti oli sesuai jadwal, setel jarak main rantai roda juga jarak main handle kopling di setang. 


 
Kampas kopling aus bikin susah pindah kopling
Kesimpulannya, karena transmisi jarang rusak dan harganya mahal, jangan coba bongkar transmisi bila tidak ada hubungannya dengan penggantian komponen itu. Mekanik pun harus paham betul prosedur sistem transmisi baik pembongkaran maupun pemasangan. Sebab salah sedikit saja bisa fatal akibatnya," imbuh Erwin di Jl. Sempurna Ujung, No. 182, Medan Teladan, Medan. Telepon (061)7869695 atau 0813-7026-4902.

Dan bagi pengendara, perhatikan prosedur berkendara yang baik dan aman. Juga harus peka terhadap poin servis di komponen. Terutama yang ada hubungan dengan transmisi.

 “Jika dirasa ada hal yang mengganggu saat proses pemindahan gigi, harap segera ditindaklanjuti. Bawa dan cek ke bengkel yang mekaniknya paham dengan sistem kerja transmini di motor. Jangan lupa juga gunakan part berkualitas. Karena itu merupakan bagian dari safety riding,” wanti Ewin.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More